SEMARANG - Hari Jumat (29/3) merupakan hari libur nasional, tak terkecuali mahasiswa. Namun, berbeda dengan puluhan mahasiswa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah IAIN Walisongo Semarang, karena mereka menggelar Pelatihan Jurnalistik pada saat hari. Pelatihan ini bertema “Jurnalistik untuk semua” yang bertempat di Gedung HMI Korkom Walisongo Semarang, Jl Ringinsari II/6 Ngaliyan Semarang. Pelatihan yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.00 WIB ini mengundang Abdul Arif, Pemimpin Umum Surat Kabar (SKM) Amanat IAIN Walisongo, dan Hamidulloh Ibda, Direktur Utama Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) TUNTAS Semarang.
Pada penyampaian materi, Abdul Arif menyatakan bahwa menulis itu sesuatu yang mudah dan sulit. Yang paling penting adalah pada sisi bahasa, penulis pemula harus mampu memahami karakter bahasa media massa. “Karena bahasa media sangat berbeda dengan bahasa di kampus,” katanya.
Arif juga menghimbau pada semua peserta agar mereka aktif dalam dunia tulis-menulis. Peserta juga dicontohkan style menulis dengan berbagai ciri khas. Misalnya, tulisan Goenawan Muhammad, Ahmad Thohari, Cak Nun, dan sebagainya. PU SKM Amanat ini juga menambahkan bahwa menulis itu harus menjadi kewajiban jika ingin menjadi penulis sejati. “Penulis akan lebih mudah menulis jika sering latihan, membaca, dan meneliti/membongkar struktur kata tulisan, baik tulisan fiksi maupun non-fiksi,” tambahnya. Selaku pemateri kedua, Hamidulloh Ibda juga memberikan motivasi bagi kader HMI untuk selalu menghidupkan budaya jurnalistik. “Zaman pra-sejarah adalah zaman di mana orang belum mengenal tulisan, jika di era global dan modern ini kita tidak bisa menulis, maka sebenarnya kita hidup dan kembali di zaman pra-sejarah,” katanya. Mendengar ungkapan pemateri itu, banyak peserta tertawa.
Menurut Hamidulloh Ibda, menulis di media massa itu butuh latihan secara terus-menerus. Syaratnya hanya dua hal, yaitu menulis dan mengirim. Dia juga menambahkan bahwa menjadi seorang penulis harus mencintai dua hal, mulai dari mencintai hal-hal besar dan persoalan kecil/sepele. “Karena seringkali persoalan kecil ini sering dianggap remeh, dilupakan dan menjadikan penulis sulit untuk meniti karier menulisnya,” tambah Ibda.
Hamidulloh Ibda menggambarkan, bahwa penulis harus mencintai hal-hal besar seperti pemikiran para ilmuwan dan filsuf (Aristotele, Hegel, Arkound, dll) ini agar tulisan kita bisa berkarakter dan memilikiangle (sudut pandang) yang bagus. Selanjutnya, penulis juga harus memerhatikan persoalan kecil dalam tulisan. Misalnya, tanda baca yang sering disepelekan penulis, penulisan gelar, nama, tempat yang juga dianggap mudah para penulis, dan paling utama adalah masalah bahasa yang seringkali tidak diperhatikan penulis.
Karena menarik, acara ini mampu menghadirkan puluhan mahasiswa dan kader HMI di lingkungan HMI Korkom Walisongo Semarang. Menurut Umar Lathif selaku Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah, acara ini memang diharapkan mam[pu menarik kader-kader HMI terutama dari Komisariat Dakwah yang memang ingin tahu lebih jauh tentang dunia jurnalistik. "Tentu saja, ini sangat mendukung kompetensi kader di masa depan," ungkapnya.
Sementara itu, Mokhamad Abdul Aziz sebagai Kabid PTKP HMI Komisariat Dakwah Walisongo yang menjadi penanggung jawab operasional kegiatan ini menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud follow up dari pelatihan ini, HMI Komisariat Dakwah akan mengadakan lomba penulis artikel.
"Habis pelatihan langsung kita follow up dengan lomba biar ilmu yang didapat langsung bisa kita uji,” katanya setalah acara pelatihan selesai.
Pada sesi tanya jawab, peserta yang bertanya juga beragama. Ada yang bertanya karena malas membaca, malas menulis, struktur bahasa masih salah, dan sebagaianya. Namun, semua hal itu dapat tercerahkan ketika pemateri menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada sesi kesimpulan, Achmad Hasyim selaku moderator menghimbau bagi peserta untuk selalu menulis dan menulis. “Karena menulis merupakan keniscayaan bagi kaum intelektual, khususnya kader HMI,” jelasnya.
Sumber: Rimanews.com : http://www.rimanews.com/read/20130330/96972/hmi-komisariat-dakwah-walisongo-gelar-pelatihan-jurnalistik
0 Comments