Subscribe Us

header ads

Menjajah Negeri Sendiri

Oleh  : Ruri Wulan Sari*

Indonesia sudah 68 tahun merdeka. Arti merdeka disini seharusnya tidak hanya bebas dari belenggu penjajahan saja, semestinya harus menjadi pemacu semangat agar negeri ini menjadi lebih baik lagi. Perjuangan yang di lakukan oleh pejuang-pejuang Indonesia saat itu tidaklah mudah, semuanya di peroleh tidak hanya dengan mengorbankan harta saja melainkan jiwa juga di korbankan. Di tinjau dari segi sejarah, Indonesia sudah melawan berbagai negara didunia ini, antara lain Jepang, Belanda, Amerika Serikat, Spanyol, dan masih banyak lagi negara-negara yang pernah menjajah Indonesia.

Perjuangan yang di tempuh hampir berpuluh-puluh tahun untuk memperoleh kemerdekaan yang hakiki, akhirnya berbuahkan hasil pada tanggal 17 Agustus 1945. Suatu negara di katakan merdeka jika lima unsur telah terpenuhi, yakni wilayah, rakyat, pemerintah, serta pengakuan dari negara lain. Pada saat itu Indonesia sudah mengantongi tiga unsur, sedangkan unsur pengakuan dari negara lain sangatlah sulit di dapatkan, hanya Mesirlah yang mengakui bahwa Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Jauh dari perkiraan semula, bahwa negara yang merdeka akan bebas dari penjajahan ternyata salah. Justru dengan adanya informasi  tentang kemerdekaan Indonesia, negara komunis-komunis lainnya semakin semangat untuk mengeruk SDA (Sumber Daya Alam) sebanyak-banyaknya. Rakyat Indonesia tidak semakin makmur, tetapi semakin terpuruk karena serangan para penjajah serasa tanpa memberikan ampun pada rakyat Indonesia. Di sisi lain, semangat para pemuda semakin berkobar untuk mempertahankan kemerdekaan. Mereka tidak lengah dan berhenti di situ saja.

Kini perjuangan mereka di sia-siakan oleh para pemimpin negara. Secara tidak langsung, negeri ini telah di jajah oleh masyarakatnya sendiri bahkan pemimpin negarapun juga ikut andil dalam hal penjajah negeri secara massal. Mempertahakan negeri ini dari orang-orang yang tidak berjiwa nasionalis memanglah sangat sulit. Bayangkan saja, jika hal ini terus terjadi negeri ini akan semakin hancur di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan kemerdekaan yang telah di perjuangkan oleh pejuang-pejuang sebelumnya.

Permasalahan yang akhir-akhir ini membuat Indonesia semakin kacau yaitu Korupsi. Pada umumnya,, korupsi di lakukan oleh para pemegang kekuasan atau jabatan yang sangat berpengaruh pada negeri ini. Merajalelanya korupsi disebabkan oleh ketidakpuasan para  pemipin negeri ini. Semakin sering mereka mengemban suatu jabatan yang di kelilingi oleh banyak  godaan uang, maka mereka semakin tidak rela untuk mmelepas jabatannya. Bahkan mereka berusaha mempertinggi jabatannya, supaya lebih mudah melakukan hal yang tidak selevel dengan jabatannya.

Mereka berpikiran bahwa dengan sedikit demi sedikit mereka mengantongi uang rakyat, rakyatnya akan tetap makmur dan tidak akan tersakiti fisiknya. Ya, memang tidak fisik yang tersakiti seperti masa sebelum merdeka dulu, tetapi jiwa dan pikiran selalu terbayangkan akan nasib masa depan negeri ini. Indonesia yang dulunya dijajah oleh negara lain, tetapi kini Indonesia dijajah oleh negaranya sendiri. Misalnya kasus korupsi yang sangat merugikan negara, bahkan sangat menyengsarakan kehidupan masyarakat. Apalagi masyarakat yang kehidupan ekonominya bisa dikatakan kurang. Padahal mereka mempercayakan tanggung jawab mengurus negara kepada para pemimpin.

Sebelum seorang pemimpin mengemban amanat untuk memimpin suatu negara, pastinya akan dilakukan sumpah jabatan. Dan didalam sumpah tersebut, seorang yang akan mengemban suatu amanat harus menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya untuk tanggung jawabnya tersebut. Bukan malah memanfaatnya kesempatan untuk mencari keuntungan pribadinya sendiri yang mana nantinya akan menyengsarakan rakyatnya.

Sebagai pemimpin yang di idamkan dan yang telah dipilih sesuai dengan hati nurani rakyat diharapkan bisa meyakinkan rakyat bahwa pilihan terhadap dirinya itu benar. Dan benar-benar menjalankan tindakan yang telah di janjikan sebelum pemimpin itu di pilih, tidak hanya mengungkapkan janji-janji, tetapi pada kenyataannya melenceng jauh dari kenyataan yang ada.

Dari kenyataan yang ada, praktik seperti sering terjadi di Indonesia. Apalagi akhir-akhir ini, semakin maraknya kasus yang berpotensi menyeleweng dan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup Indonesia kedepannya. Indonesia bisa dikatakan merdeka yang kedua kalinya jika Indonesia bisa memerdekakan dirinya dari belenggu penjajahan dari negerinya sendiri. Dan semua itu perlu di apresiasikan dan di tegakkan dalam praktik kenegaraan langsung. Wakau dalam kenyataannya korupsi bagaikan besi yang sudah berkarat, yang tidak akan mungkin dengan mudah menghilangkan karatnya.

Tidak terbayangkan, andaikan Indonesia mampu mencapai apresiasi tersebut dan mampu menjalankan selayaknya negara yang terbebas dari masalah negara yang sangat merugika tersebut. Semua itu perlu adanya kerja sama antara rakyat dan pemerintah secara timbal balik, tanpa adanya kesalahpahaman antara keduanya. Dan semoga Indonesia bisa segera bebas dari belenggu atau jajahan negeri sendiri. Wallahu a’lam bi al-shawab.

*Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang.

Sumber: http://www.rimanews.com/read/20131104/124942/menjajah-negeri-sendiri

Post a Comment

0 Comments