1 Juli 2013 pukul 7:11
Sajak “Raungan Semut Merah”Oleh : Syaikhu Luthfi
Kulihat semut semut merah
Berbaris berjalan terdesak
Menyongga sisa sisa kehidupan
Berjingkat-jingkat menghindari jarum
Menghindar hinder akan injakan
Dan disana
Semut semut merah meraung
Di bawah jembatan ambruk
Di pinggiran kali kali meluap
Di gunung gunung meletus
Di bukit bukit longsor
Di hutan hutan kebakaran
Di laut laut tsunami
Semut merah meraung
Bahwa kita hanya tukang omong
Kita hanya tukang demo
Tukang seminar
Tukang diskusi
Intelektual-intelektual sampah
Partisipan lomba sprint ijasah sarjana
Partisipan kompetisi bakar ban di jalan
Dan juara festival buang uang
Harusnya kita menyelam
Kedalam birokrat-birokrat selokan
Membeton ideologi kita
Membendung air kencing tikus
Kita harus jadi ekonom mumpuni
Musti punya tekhnokrat 24 karat
Politikus yang mengurus
Serta punya intelektual beserta aktualisasinya
Akankah mataku, matamu, itu mata kita ?
Ataukah mata kita cerminan mutu kita ?
Atau mungkin mutu kita hanya mutu mata-mata.
Magelang, 30 Juni 2013 08:58 WIB
Sumber: https://www.facebook.com/syaikhu.muslih/notes
0 Comments