|
Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah dan
Tarbiyah UIN Walisongo Semarang menggelar aksi di Bunderan air mancur
Jalan Pahlawan dan kemudian dilanjutkan ke depan Gedung DPRD Jateng,
Jumat (7/11). (suaramerdeka.com/Puthut Ami Luhur) |
SEMARANG, suaramerdeka.com – Himpunan Mahasiswa
(HMI) Komisariat Dakwah dan Tarbiyah UIN Walisongo Semarang menggelar
aksi untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak(BBM). Koordinator aksi M Arif Rohman Hakim menyatakan dalih dari
dulu hingga sekarang saat menaikkan harga BBM sama.
“Dari dulu hingga sekarang, selalu berdalih mengalihkan subsidi pada
bidang pendidikan kesehatan atau bidang lainnya. Tidak beda dengan
pemerintahan sebelumnya SBY-Boediono,” kata Arif kepada wartawan di
depan Gedung DPRD Jateng, Jumat (7/11).
Untuk itu ia dan rekan-rekannya menuntut pemerintah dalam hal ini
Jokowi agar tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Jika Jokowi menaikkan
harga BBM maka kami menuntut agar turun dari jabatan presiden.
“Kami juga menuntut agar pemerintah lebih aktif mengawasi penyaluran
BBM bersubsidi jangan sampai salah alamat. Pemerintah juga membatasi
penggunaan kendaraan pribadi,” tambah Arif.
Selain itu, HMI Komisariat Dakwah dan Tarbiyah UIN Walisongo juga menuntut
mengusut tuntas para mafia migas yang merugikan negara. Mereka juga
menuntut pemerintah untuk memperbaiki sarana transportasi publik agar
masyarakat mau mrnggunakannya. (Sumber: Suara Merdeka.com, 7/11/2014)
0 Comments