Umar mengatakan bahwa HMI Komisariat Dakwah menjadi
oraganisasi himpunan tertua di Walisongo Semarang. Namun, sangat disayangkan
kuantitas kader yang dimiliki sangatlah minim jika dibandingkan dengan komisariat lain. Dengan
melihat kondisi HMI Komisariat Dakwah yang ada hingga sekarang ini. “Kabid PPPA
agar lebih intensif dalam menggait
kader-kader potensial,” kata Umar Latif.
Selain itu, menurut Umar, perlu adanya sinergi dari
masing-masing bidang guna menjadikan HMI Komisariat Dakwah sebagai contoh bagi
komisariat lain di lingkup Walisongo Semarang, bahkan di cabang Semarang.
Bidang PTKP menjadi salah satu tombak perkaderan setelah bidang PPPA. Oleh
karena itu, kedua bidang tersebut senantiasa bersinergi dan diharapkan mampu memberikan
dobrakan baru dalam perkaderan. “Jangan sampai kedua ujung tombak perkaderan (Bidang
PPPA dan PTKP) berseteru. Sehingga perkaderan menjadi tumpul,” tandas mahasiswa
tingkat akhir Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo itu.
Selain itu pula, rekam jejak khususnya dari bidang PP dalam sesi
diskusi selalu saja mempersoalkan permasalahan Gender dan hari Kartini. Hal ini
sangat disayangkan oleh Kanda Umar Latif. Menurutnya, bidang PP ini membuat
inovasi seperti mengadakan kajian tentang feminisme misalnya. HMI Komisariat
Dakwah juga memiliki bidang dalam hal mencari logistik, yaitu bidang KPP.
Sepatah kata dari Rakanda Umar Latif agar bidang KPP ini tidak menjalankan
bisnis pulsa yang itu seringkali merugikan.
Rakanda Umar Latif juga mengharapkan agar HMI Komisariat
Dakwah dalam kepengurusan periode ini dapat membangun sinergitas masing-masuing
bidang. Sehingga tidak ada bidang yang menonjol dan terkesan menghegemoni
bidang lain.
Sementara, Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah 2017-2018 Agusti
Alfi Nurul Insani dalam sambutannya berharap agar HMI komisariat Dakwah ini
menjadi organisasi yang solid, kreatif, dan inofatif. “Kesolidan khususnya di
lembaga internal sendiri sangat menetukan kemajuan sebuah organisasi. Kreatif
dan inofatif diperlukan guna mengemas HMI Komisariat Dakwah menjadi organisasi
yang fleksibel,” tegas Alfi.
0 Comments