Subscribe Us

header ads

Baru Menjadi Formatur, Laili Nuzuli Langsung Pecahkan Beberapa Rekor dan Tradisi HMI Komda

Foto: Militan.co
Semarang- Militan.co, Rapat Anggota Komisariat (RAK) merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan yang ada di HMI, tepatnya di tingkatan komisariat. Forum ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah evaluasi dari pengurus lama untuk mempertanggungjawabkan semua progam kerja pada satu tahun kepengurusan sebelumnya.

Selain itu, yang tak kalah penting dari RAK adalah pemilihan formatur dan Mide Formatur. Seperti diketahui bersama, Formatur dan Mide Formatur akan bahu-membahu untuk menjalankan roda organisasi komisariat dalam masa bakti satu tahun ke depan.

Tadi pagi (8/5), tepatnya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, HMI Komisariat Dakwah Korkom Walisongo Semarang telah selesai melaksanakan RAK yang ke-28. Awalnya, semua berjalan semestinya dan biasa-biasa saja, namun ada sesuatu yang menarik di akhir sidang, tepatnya saat pemilihan formatur dan Mide Formatur.

Mengapa? Karena secara kebetulan forum hanya memunculkan dua nama yang akan bertarung dalam tahap pemilihan formatur. Akan tetapi, ketika hendak dimintai kesediaannya untuk menjadi Formatur, ada salah satu dari Calon Formatur yang mengundurkan diri. Alhasil, forum hanya memiliki satu nama yang pada akhirnya langsung ditetapkan sebagai Formatur.

Sesuatu yang aneh dan jarang terjadi tak hanya berhenti sampai disini. Ternyata, Formatur yang terpilih ini merupakan seorang kader HMI Komisariat Dakwah angkatan 2017. Artinya dia masih cukup muda untuk menjadi Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah.

Tampaknya, sepak terjang Laili (red:nama formatur terpilih) sangat istimewa. Selain baru semester 2, Laili juga memiliki sederet prestasi yang cemerlang. Dikenal sebagai pribadi yang santun dan periang, tidak lantas menjadikan Laili berpuas diri. Perempuan dengan nama lengkap Laili Nuzuli an-Nur ini dikenal sebagai sosok mahasiswa yang kritis di kelas dan dikenal lebih unggul dari teman-temannya yang lain.

Terpilihnya Laili ini setidaknya mampu memutus semua tradisi yang ada di Komisariat Dakwah. Mengingat, selama ini HMI Komda selalu dipimpin oleh Kader yang dianggap sudah senior, minimal sudah berkecimpung 3 tahun di komisariat.

Meski begitu, hal ini tak lantas menjadi parameter yang akan mengecam bahwa Laili tidak akan mampu. Jangan berpikiran picik seperti itu, karena nyatanya Laili merupakan Kader HMI Dakwah yang potensial. Selain aktif di kampus, ternyata Laili juga aktif di komisariat dan korkom. Dalam beberapa agenda HMI, acapkali Laila selalu mengajukan namanya sebagai ketua panitia. Sesuatu yang luar biasa bukan?

“Terimakasih, Kanda dan Yunda. Semoga saya bisa amanah dalam mengemban tugas ini. Mohon doa restu dan support dari Kanda dan Yunda. Hal2 yg sudah bagus pada periode Yunda Alfi akan kami lanjutkan dan yg kurang akan kami perbaiki,” kata Laili dalam sambutan saat penutupan RAK.
Kejadian unik lainnya terjadi saat pemilihan Mide Formatur. Sekali lagi nama yang terpilih merupakan kader semester 2 yang sangat potensial, yakni Bayu dan Zidna.

Semoga kedepannya ini merupakan titik balik dari HMI Komisariat untuk menjadi Komisariat percontohan di HMI Cabang Semarang, dan Bahkan seluruh cabang yang ada di Indonesia. Aaaammiinnnn. (Laskar Hidzib).

Sumber: Militan.co 

Post a Comment

0 Comments